Tidur
yang nyenyak yah bidadari ku
Oleh :
Mega Absoriyah
Sore itu, seperti biasa
aku berjalan menuju pertigaan tempat favoritku di mana aku biasa menunggu angkot .di tempat itu aku merasakan adanya ketenangan, meski
banyak orang berlalu lalang tapi ngga semumet perasaan aku kalo lagi di
rumah. Akhir-akhir ini aku sering dimarahi oleh mamah ku bahkan sering kali
terjadi perkelahian diantara kami. Sebenarnya aku anak yang baik, nurut, sopan dan
ngga bandel, aku sayang sama kedua orang tua ku terutama mamahku yang telah
mengandung, melahirkan dan merawatku hingga sampai pada saat aku bisa berbagi
cerita ini kepada kalian, tapi entah hal apa yang bisa membuat hubungan ku
renggang akhir-akhir ini dengan mamah.
Oh iya aku belum kenalan.. namaku Mega Abshoriyah aku anak pertama dari 3
bersaudara, ya.. tiga orang itu Aku dan 2 adik perempuan ku.
Sedari kecil, aku sangat dimanja oleh
kedua orang tua ku, aku sangat merasa bahagia dan serasa dunia ini hanyalah
miliku. Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, kebahagiaan itu sirna entah
kemana semenjak mamahku hamil dan melahirkan seorang anak perempuan ketika itu
aku sudah berusia 5 tahun. Kasih sayang, perhatian, bajuku, uang jajanku, bonekaku dan semua miliku harus di bagi dua dengan adikku.
“Aku benci, aku marah, aku kesal..kenapa
tuhan memberiku seorang adik perempuan, aku ngga mau adik perempuan. Yang aku
inginkan seorang adik laki-laki, Tuhan mengertilah" hanya kata-kata itu yang
selalu terucap di lubuk hatiku
Lima tahun pun berlalu, penantian ku
untuk mendapatkan seorang adik laki-laki pun menemui titik terang sampai pada
saat mamah melahirkan anak ketiganya. Aku berharap mamah melahirkan seorang
putra, tapi seorang putri yang sangat cantiklah yang mamah lahirkan untuk kedua
kali setelah aku. Aku kecewa karena pada saat itu dalam benakku hanyalah
“kalau aku punya adik perempuan lagi, maka semakin berkuranglah kasih sayang dan semuanya yang akan di berikan mamah dan bapak padaku”. Rasa tidak suka dan iri lah yang akhirnya membuat aku menjadi sosok seorang kakak yang tidak baik, egois, pemarah.
“kalau aku punya adik perempuan lagi, maka semakin berkuranglah kasih sayang dan semuanya yang akan di berikan mamah dan bapak padaku”. Rasa tidak suka dan iri lah yang akhirnya membuat aku menjadi sosok seorang kakak yang tidak baik, egois, pemarah.
Kenyataan berubah dan berbalik 180* pada
saat mamah melahirkan putri ke-4 nya. Aku kaget ketika mendengar kabar kalau
mamah sudah melahirkan seorang putri lagi bahkan aku ngga tau kalo mamah lagi
hamil karena waktu itu aku memang sedang di pondok pesantren. Aku langsung
pulang aku khawatir dan rasa tidak sabar untuk melihat sosok adikku ini, aku pun
ngga ngerti entah kenapa perasaan ku berubah ketika melihat sosok cantik, kecil,
mungil, terbaring di kotak kecil seperti aquarium itu.
Perasaan ku senang,gembira , bahagia dan ngga seperti kelahiran adik-adikku yang sebelumnya. Bukan kebencian dan rasa iri yang ada saat itu melainkan berubah menjadi kasih sayang pada si cantik kecil itu.
Perasaan ku senang,gembira , bahagia dan ngga seperti kelahiran adik-adikku yang sebelumnya. Bukan kebencian dan rasa iri yang ada saat itu melainkan berubah menjadi kasih sayang pada si cantik kecil itu.
Dua tahun berlalu, aku sudah lulus dari
pondok pesantren dan sekolah SMP ku. Si cantik yang dulunya kecil dan hanya bisa
berbaring, mengompol dan menangis di kasur ini pun sekarang telah menjadi
balita yang tak kalah lucu dan dia bernama “Alisya Amalia Soliha” Tapi aku
sering memanggil nya dengan sebutan “Monong” (panggilan khusus dariku
untuknya). Dialah yang telah merubahku menjadi seorang kaka yg lebih baik dari
sebelumnya, dia gadis kecil ku, dia bidadari ku,dan dialah ADIK KU.
Nakalnya , tangis, tawa, kekonyolan yang
dia buat telah mewarnai hari ku. Setiap pagi hari ketika aku berangkat sekolah
dialah yang selalu menyulitkan ku untuk berangkat dan akupun harus bersusah
payah untuk menipunya agar dia tidak bisa ikut aku ke sekolah.
Bangun tidur, dengan bau ompolnya yg khas
itu dia keluar kamar sambil membawa bantal kesayangan nya “eteeh!!..eteh lek
aana?” dengan ucapan yang belum sempurna dia menyapaku.
“eteh arek sakola nong..ih bau amat
ompol na tah..uweek “ balasku sambil menutup hidungku untuk meledeknya.
“eteh lek cekola?? ih eteh mah..monong
iling cih..” ucap nya.
“maah..maaah..ibak yuu..monong lek iling
eteh e ccekola” sambung nya sambil memanggil mamah.
“ih nong,,eteh rek ngagebahken anjing
heula nyah..monong didie bae,,” ucapku dengan nada serius. Dengan antusiasnya
dia menanggapiku kemudian berkata “iya teh..ih monong mah cien ana anjing..”
Setelah mendapat persetujuan darinya aku
pun segera lari dan naik angkot menuju sekolah ku, itulah
salah satu tipuan yang selalu ku lakuan
di pagi hari kepadanya.
Ketika aku pulang kerumah baik itu
sepulang dari sekolah atau sehabis main bersama kawan ku dia selalu menyambutku
dengan teriakan khas nya untuk memanggilku.
“eteeeeeh,,,!!” dia lari ke arahku dan
langsung memelukku erat, aku pun segera menggendongnya. Lelahku hilang seketika
saat suara teriak, tawa dan nyanyian asbun pecah di mulutnya.
“eteh.. oleh-oleh na ana?” dia
menyanyakan oleh-oleh yang kubawa untuknya dengan gaya bicaranya yg belum
lancar itu.
“monongnya turun dulu geh, eteh susah
ngambilnya..oleh-olehnya ada di tas nih” ucapku.
Aku memang selalu menyediakan permen yuppi kesukaan nya di dalam tas ku ini, karena bisa repot bila sewaktu-waktu dia memintanya dan yuppi itu tidak ada. Pagi itu merupakan pagi yang biasa bagiku dan keluarga dan tidak ada hal yang aneh,kami melakukan aktifitas harian seperti biasa. aku mengisi libur setelah Ujian Nasional ku dengan membantu pekerjaan mamah di rumah, tapi hari itu aku kurang bersemangat karena monong sedang sakit. Aku tak tahu monong sakit apa, tapi semalaman dia tidak tidur dan terus mengganggu tidurku dengan rengekan manja nya. Hari itu dia memang terlihat manja sekali, mungkin karena sakitnya jadi dia ingin selalu ingin di perhatikan olehku dan mamah, dia minta makan ini, minta makan itu, minta minum ini, minta minum itu tapi tak ada satupun yang masuk ke perutnya karena setelah makan dia pasti segera memuntahkannya kembali.
Aku memang selalu menyediakan permen yuppi kesukaan nya di dalam tas ku ini, karena bisa repot bila sewaktu-waktu dia memintanya dan yuppi itu tidak ada. Pagi itu merupakan pagi yang biasa bagiku dan keluarga dan tidak ada hal yang aneh,kami melakukan aktifitas harian seperti biasa. aku mengisi libur setelah Ujian Nasional ku dengan membantu pekerjaan mamah di rumah, tapi hari itu aku kurang bersemangat karena monong sedang sakit. Aku tak tahu monong sakit apa, tapi semalaman dia tidak tidur dan terus mengganggu tidurku dengan rengekan manja nya. Hari itu dia memang terlihat manja sekali, mungkin karena sakitnya jadi dia ingin selalu ingin di perhatikan olehku dan mamah, dia minta makan ini, minta makan itu, minta minum ini, minta minum itu tapi tak ada satupun yang masuk ke perutnya karena setelah makan dia pasti segera memuntahkannya kembali.
Setelah itu dia minta aku untuk mandi bersamanya. Setelah mandi dan rapih kita berdua menonton film kartun spongebob
kesukaan kami, sambil tiduran dia minta aku mengusap punggungnya, aku pun
menuruti apa yg dia inginkan, ketika aku mengusap punggungnya terasa aneh
ketika aku melihat punggungnya berubah menjadi biru, akupun panik dan
menceritakan hal itu pada mamah.
Dengan wajah tenang nya dia berusaha memenangkan ku dan langsung
membawa monong ke bidan. Aku menunggu di rumah dengan harapan terjadi apa-apa
pada monong, lama menunggu tiba-tiba temanku datang dan memintaku menemaninya untuk membeli hp
baru dan akupun setuju lalu kami pergi mengendarai sepeda motor menuju gray hp
di pusat kawasan kota serang. Hp sudah kami dapatkan dan kami sedang asyik
memilih antigores dan aksesoris hp tiba-tiba ponselku berdering.
“halo..assalamu’alaikum” ucapku
“halo ga.. ega dimana?” suara seorang
bapak di ujung telpon sana.
“ega di serang pak.. ini siapa?” jawabku
“ini nde ga..ega cepet pulang sekarang?”
balasnya.
“lho..emang ada apa nde?”
“udah pulang aja ga..pokonya sekarang
pulang..”
“emang ada apa sih nde, alisya baik-baik
aja kan nde” pikiranku langsung tertuju pada monong karena aku tahu cuma monong
lah orang di rumah yg sedang sakit.
“engga..Alisya gapapa.. udah cepet
pulang pokoknya..penting” balas nde singkat.
“tapi nde..”.. tututututut.. telponnya
di matikan.
Aku panik.. ngga ada yg aku pikirin
selain monong, aku nangis dan langsung ngajak temen aku pulang
“tapi ga.. aku kan belum beli mika sama
anti goresnya” ucap temanku
“udah nanti lagi belinya, Aku panik nih aku
takut ada apa-apa sama alisya nih, Aku takut alisya di bawa ke rumah sakit.” Aku ngga peduli dan lansung menariknya.
Dengan kecepatan tinggi kami melajukan
motor ,tiba-tiba ada yang aneh dengan motor sepertinya ban belakang motor ini
bocor, setelah di cek ternyata benar ban motor nya bocor.
“Astagaa.. bagaimana ini, aku harus
cepet sampe rumah, alisya?.. tapi bagaimana dengan motor? Temanku? Mana ngga
ada bengkel..!! minta tolong sama siapa?” pikiranku semakin kacau, beribu
pertanyaan muncul di benak ku. Dengan panik kami menelpon semua kontak yang ada
di ponsel ku, tapi semua teman tidak ada yg bisa membatu pada saat itu dan
akhirnya mataku tertuju pada satu nomor.
“Ya.. dia..OK..gue harus telpon dia” aku
segera mencari nomornya dan menelpon nya.
“hallo..” suara di ujung sana
“ya hallo.. ka anterin aku pulang dong..
plis tolongin aku”
“kamu nya dimana? Tapi ngga ada motor..
sebentar yah, motornya lagi di pake temen dulu”
“astagaa..aku di pom cipocok..ban motor
aku bocor aku sama temen, dan aku harus pulang sekarang adik aku sakit..”
“oh.. oke oke.. nih ada.. temen akunya
baru dateng”
“ya ka.. di tunggu sekarang,makasih ya
ka”
“iya sama-sama”
Aku melanjutkan perjalanan pulang dengan
perasaan panik dan takut, begitu sudah dekat dengan rumah, hatiku semakin
berdebar dan tidak menentu “ya allah.. pertanda apa ini?” ceracau ku dalam
hati.
Rumahku sudah di depan mata, aku hampir
sampai. Tapi ada yang aneh dengan rumahku saat ini, kenapa di rumah banyak
orang? Kenapa ada bendera kuning? Siapa yang meninggal ? kakekk? Atau nenek
kah?.. aku langsung turun dati motor dan lari ke ambang pintu, aku langsung di
peluk oleh bibi ku yg telah bercucuran air mata dan ia berkata
“yg sabar yang ga.. ade udah ke surga”
“Adek.. adek siapa?” balasku penuh tanya.
Aku langsung lari ke dalam rumah dan betapa terkejutnya aku ketika melihat
sosok yang terbujur kaku itu kecil, putih, bersih dan dia adalah Alisya
adikku, Monong yang biasa menyambut ku dengan teriak dan tawa manjanya ketika
aku pulang ke rumah. Seketika badan ku terjatuh,jantungku seakan berhenti
berdetak, air mata tak tertahan kan bersama dengan teriakan ku yang tak
bersuara.
“Apa ini, Siapa itu, Itu bukan alisya
kan, Itu bukan monong kan mah?”. Beberapa pertanyaan ku ucapkan pada mamahku
yang sudah entah berapa lama mamah menangis tak henti nya.
“Mah jawab ma, Itu bukan monong kan? nong.. monong bangun de.. ini teteh..
bangun.. ayo.. jangan tidur.. kita main boneka lagi yuu.” Tak hentinya aku
mengucapkan kata-kata itu pada jasad yg berbaring di depanku.
“Ateh sayang monong.. ayo bangun nong..
kita maen lagi.. kita makan.. nonton tv..tadi geh monong masih disuapin sama
eteh..” aku terus mengguncangkan tubuhnya sambil tak henti-hentinya menangis.
Kamis 12 april 2014, Hari itu, hari yang
ngga akan pernah aku lupakan seumur
hidupku. Tanpa isyarat, tanpa firasat, cantikku, bidadari ku, gadis
kecilku, adikku pergi meninggakan aku dan kita semua, panggilan dari tuhan telah
sampai padanya dan menjemputnya pada keabadian dan keindahan
surga. Bidadariku, maafkan aku karena aku belum bisa menjadi kakak yang baik unuk
mu dan kalian, hadirmu dengan segala keluguan mu telah banyak memberiku
pelajaran tentang arti mencintai dan pentingnya kasih sayang.
Pemakaman bidadarimu siang ini diiringi
dengan redupnya awan-awan di langit seakan ikut berduka menangisi kepergian
sang mentariku mohon tolong jaga dia, berikan dia mainan yg banyak, peluk dia
tuhan,berikan adikku tempat terindah di sisimu. Biarkanlah sinar mentari tetap
bersinar walaupun ia telah hilang. Biarkanlah pancaran nya selalu memberikan
kedmaian bagiku, bagi mamah, dan bagi semua orang-orang di bumi ini. amien